Kediri,
11 Mei 2012
Ayahku
memang sosok yang selalu kuat, yang selalu penuh semangat
memperjuangkan hak anak-anaknya. Hingga melupakan cara menjaga
tubuhnya dan harus terbaring di kamar teratai nomor 7 RS. Bhayangkara
Kediri.
Malam
ini, aku tersipu malu membaca pesan singkat yang dikirim kekasihku
yang sedang menempuh pendidikannya di Malang. Karna dia bilang, dia
akan menemuiku dan ayahku di rumah sakit. Serasa banyak bunga-bunga
warna pink berguguran di sekelilingku ditemani gerimis yang mulai
turun. Sesejuk itu, perasaanku. Senyum yang terus terlukis di wajah
kusutku yang kebetulan memang belum mandi.
3
jam aku menunggunya hingga handphoneku berdering, ada sms masuk dan
itu dari kekasihku. Namun sial, hal ini membuat senyum yang sedari
tadi ku tampakkan seketika berubah menjadi kerutan, manyun, kata
pacarku ini “mecucu”,
entah cucu dari siapa.
“aku
kesana besok..”
ah God, tadi dia bilang hari ini !
“kalo
kesininya besok, mending di rumah temenmu aja, gausa temui aku.”
Sungguh dengan penuh kecewa aku membalasnya. Keterlaluan! Aku suda
menunggunya.
Dan
pertengkaranpun tak terhindar. Tapi aku tau, dia yang biasa kupanggil
“beby”
ini bukan sosok kekasih yang tega mengecewakan orang yang selalu
memikirkannya.
Hingga
beberapa menit setelah hening panjang, hapeku kembali berdering.
“udah,
tunggu aku! :*”
sungguh, aku yang tadinya ngga sedikitpun mengeluarkan senyum, laper
tapi ngga mau makan, haus tapi ngga mau minum, ngantuk tapi ngga bisa
tidur, pengen nyanyi tapi mendadak lupa semua lirik ini lagi-lagi
lukiskan senyum semanis jembatan ancol.
Fine,
aku menggunya sampai 2 jam kemudian, tepat pukul 23.00 kembali dia
kirimkan aku sms “aku
suda di depan.”
Ngantuk berat yang sudah melandaku sedari tadi tiba-tiba hilang. Ya,
tak butuh waktu lama untuk memasang kerudungku. Kutapaki koridor demi
koridor, mencari kekasihku. Dan ku temukan, sosok dengan wajah lelah
karna memang dia baru selesai kuliah dan langsung menempuh perjalanan
panjang hingga sampai di rumah sakit ini, dia yang sudah menjadi
kekasihku hampir 2 tahun ini, dia yang 4 bulan tak bertemu denganku.
Tak
menunggu lama, langsung saja ku ajak dia ke kamar ayahku. Ayah yang
saat itu tenagh terlelap tiba-tiba bangun. Ku kenalkan dia pada ayah
selaku temanku. Ehm, meski usiaku suda beranjak 20 tahun, aku masi
belum boleh pacaran. Sungguh tak ku sangka, ayah menyambut baik
kedatangan kekasihku. Ini benar-benar di luar dugaan. Dua pria yang
sedang bersalaman ini adalah kesayanganku. Melihat wajah lesunya,
ayah menyuruh kami mencari makan.
Setelah
makan dan sholat Isya’,
kami kembali ke kamar ayahku. Karna lama tak bertemu banyak sekali
yang kuceritakan padanya. Membelai rambutku, menatapku,
mendengarkanku celotehanku dan tanpa sadar aku tertidur
dipangkuannya.
Kediri,
12 Mei 2012
Kami
menyambut pagi dengan penuh suka. Menjalankan sholat subuh dengan
khusyuk. Dan menghabiskan waktu bersama. Mengurus ayahku, menyerahkan
resep obat, menunggu panggilan, menemani ayahku. Dan karna hari ini
ayah sudah bisa pulang, tak mungkin dia ikut pulang ke rumahku.
Saat
waktu menunjukkan pukul 12.30, pacarku pamit pada ayah. Dia cium
tangan ayahku, “semoga
cepat sembuh ya om..”
“iya,
terimakasih, salam untuk keluargamu ya..”
Aku
menikmati backstreet ini, menikmati jauhnya jarak yang memisahkan
kami, menikmati sedikitnya waktu yang bisa kami lalui bersama, aku
menikmatinya karna aku mencintainya. Sangat mencintainya!
Terima
kasih kekasihku, terima kasih telah selalu ada untukku. Maafkan aku
yang tak bisa setiap hari bersamamu. Aku sayang kamu!
Bi,
“kamu
selalu kasih apa yang aku butuhkan, bukan apa yang aku inginkan”.
0 komentar:
Posting Komentar