TOMKET

Rabu, 07 November 2012



TOMKET. Gini ini julukan dari girlband papan tulis yang baru terbentuk setahunan ini. Gue, dan empat teman yang gue anggep seperti kakak kakak gue sendiri. Gimana enggak?! Meskipun badan gue kecil sendiri, tapi gue juga paling bungsu diantara mereka. Padahal jelas! Gue yang lebih dewasa dari nenek nenek itu.
Gue kenalin satu satu,
Juminten. Nama lengkapnya sih Izumirotut Alenta Syah, eh bukan deng, eh iya deng. Si mbok yang punya punuk unta di kepalanya ini paling tua diantara kita berlima. Punya pacar. Putus-nyambung-putus-nyambung-…tiiiittt… entah sekarang masih gadis atau sudah janda. Yang pasti ini cewek super duper cerewet, bawel, nyerocooos mulu’. Dan dia punya kata kata andalan “kamseupay euu..” kalo gue punya duit banyak, pasti udah gue bawa ke tempat ruqyah ini bocah. Entah kenapa secara fisik dan dandanan, dia lebih seperti tante tante galau. Tapiii, dia baik banget, gampang diboongin, gampang diusilin (baca: gue ngga pernah usil) asik, kekanakan tapi sok tua, keras kepala, gabisa dibilangin dah ni bocah, enak diajakin cerita ngalor ngidul. Temennya galau, dia galau. Temennya sedih, dia galau. Temennya seneng, dia sempet sempetnya galau. Temennya nangis, dia masih tetep galau. Dan herannya dia itu ga pernah nyemangatin temen! Ciyuus.
Iyus. Lengkapnya Yusrani. Gue ngga begitu bisa mendeskripsikan fisiknya. Alesannya satu, gue ngga tau ini bocah cewek apa cowok. Sebagian besar masyarakat bilang kalo dia ini cewek. Tapi ngga ada alasan dan tanda kalo dia ini cewek. Kalo gue bilang sih cowok. Tapi dia lagi cari pacar cowok. So, ini masi menjadi tekateki silang -____- yang jelas ini anak suka cerita dan menyela cerita orang. Ngomel teruus. Dan, dia juga juragan angkot. Hah?! Juragan angkot? Iyalah, idupnya bergantung pada angkot dan uang recehan, gue minta seribu aja diinget mulu sampe sekarang. Ini anak juga gabisa dibilangin, nyontekan, tukang ngabisin kuteks. Satu lagi, suaranya ituloh mameen cempreng pake banget!!
Hemm, apalagi yah, aduuh apa ya yang baiknya? Engga ada deng. Dia jahat mulu’. Turunan nenek lampir.
Emak. Dulunya sih namanya Dyah. Tapi sekarang udah ganti nama jadi “emak”. Gatau sih dari mana asal usulnya. Ni orang temen pertama yang gue kenal di kampus. Temen deket gue yang paling enak diajak tuker pikiran. Paling nyambung diantara yang lain. Cumaaaaaa, ini orang gampang banget moody. Sebentar seneng, sebentar sedih, sebentar jengkel, sebentar galau, sebentar marah. Dan sepertinya perlu keahlian khusus buat memprediksi moodnya. Yakin!
Hasssh, pokonya kalo belum teu dia, jangan mendekat. Karna orang ini sebenernya lebih galak ketimbang trio macan yang ada dikelas sebelah. Yang gue heran, dia itu pinter hitung menghitung. (baca: bukan ngitung utang). Cuma entah kenapa dia harus nanya gue dulu sebelum ngejawab. Padahal dia juga tau kalo dia bener. Dan dia juga tau kalo gue nggak pernah bisa ngitung ngitung. Kecuali menghitung hari *nyanyi bareng krisdayanti*
Dia juga yang paling feminim diantara kita. Tapi asli, gue lebih suka dia pake sepati kets loh ketimbang pake sepatu sepatu cewek.
Nahloh masuk ke babak berikutnya. Rasya. Cewek tembem yang ngerasa dirinya paling gendut ini ngga pernah berenti diet, daaaan ngga pernah berenti makan. Mungkin ini yang bikin kecepatan menangkap omongan orang lambat banget. Gue ngomong A, dia nyambung B. gue ngomong B, dia ngelamun! Resek banget emang ini makhluk. Dan entah jenis makhluk apa dia ini -,- yang lebih mencengangkan lagi, dia itu temen sekost gue, temen sekamar gue. Ok?? Temen sekamaaaaarr!!! Fine *nunduk pasrah*
Tapii, dia banget banget, bangeeet, saking baiknya dia sampe ngga sadar kalo lagi dikerjain. Oiya, ini makhluk juga sering banget bilang “yo mungkin lagi..blablabla..” tiap kali gue curhat. Iya, tiap kali! Ngga jarang pula dia nawarin apa apa dengan suara yang lebih dari lantang, gue contohin “gak mangan a?”, “gak adus a?” -___- cara ngingetinnya udah kaya ibuk ibuk. Sialnya guelah yang paling sering diingetin. Padahal tak perlu dipertanyakan lagi, gue itu lebih inget dari dia. Karna tiap kali dia lupa, gue yang ngingetin. Dan tiapkali gue lupa, dia juga lupa. Gak percaya? Tanyain lngsung noh ke orangnya..
            Sekarang gue. Cewek imut punya lesung pipi, punya pacar imut jugak, tapi brondong. Dan memang gue suka yang brondong brondong. Cihuyy..
Idup gue yang paling realistis diantara yang lainnya. Pasalnya, gue yang paling sabar ngadepin orang orang macam mereka semua. Padahal nih, aslinya gue ini pemarah tingkat bidadari -,- naasnya mau gue keluarin setinggi apapun suara gue atao sebanyak apapun urat gue, mereka bakal nganggep gue sedang bercanda dan tidak sedang marah. Padahal asli, gue udah pasang tampang serius! Atau yang lebih parah, mereka ga paham kalo mereka yang lagi gue marahin!
            Enough, gue udah cerita semua kebusukan gue dan temen temen. Seburuk apapun kita, gue rasa tomket emang udah paket lengkap banget, tinggal ditambahin koya, siap deh dimakan *sruput kuah soto*. Gue harap pertemanan kita bisa lanjut jadi persahabatan, dan lanjut jadi kekeluargaan yang sakinah, mawadah wa  rohmah..amiin.. *bowoh*

ayah dan kamu :)

Selasa, 22 Mei 2012


Kediri, 11 Mei 2012
Ayahku memang sosok yang selalu kuat, yang selalu penuh semangat memperjuangkan hak anak-anaknya. Hingga melupakan cara menjaga tubuhnya dan harus terbaring di kamar teratai nomor 7 RS. Bhayangkara Kediri.
Malam ini, aku tersipu malu membaca pesan singkat yang dikirim kekasihku yang sedang menempuh pendidikannya di Malang. Karna dia bilang, dia akan menemuiku dan ayahku di rumah sakit. Serasa banyak bunga-bunga warna pink berguguran di sekelilingku ditemani gerimis yang mulai turun. Sesejuk itu, perasaanku. Senyum yang terus terlukis di wajah kusutku yang kebetulan memang belum mandi.
3 jam aku menunggunya hingga handphoneku berdering, ada sms masuk dan itu dari kekasihku. Namun sial, hal ini membuat senyum yang sedari tadi ku tampakkan seketika berubah menjadi kerutan, manyun, kata pacarku ini mecucu, entah cucu dari siapa.
aku kesana besok.. ah God, tadi dia bilang hari ini !
kalo kesininya besok, mending di rumah temenmu aja, gausa temui aku. Sungguh dengan penuh kecewa aku membalasnya. Keterlaluan! Aku suda menunggunya.
Dan pertengkaranpun tak terhindar. Tapi aku tau, dia yang biasa kupanggil beby ini bukan sosok kekasih yang tega mengecewakan orang yang selalu memikirkannya.
Hingga beberapa menit setelah hening panjang, hapeku kembali berdering. udah, tunggu aku! :* sungguh, aku yang tadinya ngga sedikitpun mengeluarkan senyum, laper tapi ngga mau makan, haus tapi ngga mau minum, ngantuk tapi ngga bisa tidur, pengen nyanyi tapi mendadak lupa semua lirik ini lagi-lagi lukiskan senyum semanis jembatan ancol.
Fine, aku menggunya sampai 2 jam kemudian, tepat pukul 23.00 kembali dia kirimkan aku sms aku suda di depan. Ngantuk berat yang sudah melandaku sedari tadi tiba-tiba hilang. Ya, tak butuh waktu lama untuk memasang kerudungku. Kutapaki koridor demi koridor, mencari kekasihku. Dan ku temukan, sosok dengan wajah lelah karna memang dia baru selesai kuliah dan langsung menempuh perjalanan panjang hingga sampai di rumah sakit ini, dia yang sudah menjadi kekasihku hampir 2 tahun ini, dia yang 4 bulan tak bertemu denganku.
Tak menunggu lama, langsung saja ku ajak dia ke kamar ayahku. Ayah yang saat itu tenagh terlelap tiba-tiba bangun. Ku kenalkan dia pada ayah selaku temanku. Ehm, meski usiaku suda beranjak 20 tahun, aku masi belum boleh pacaran. Sungguh tak ku sangka, ayah menyambut baik kedatangan kekasihku. Ini benar-benar di luar dugaan. Dua pria yang sedang bersalaman ini adalah kesayanganku. Melihat wajah lesunya, ayah menyuruh kami mencari makan.
Setelah makan dan sholat Isya, kami kembali ke kamar ayahku. Karna lama tak bertemu banyak sekali yang kuceritakan padanya. Membelai rambutku, menatapku, mendengarkanku celotehanku dan tanpa sadar aku tertidur dipangkuannya.

Kediri, 12 Mei 2012
Kami menyambut pagi dengan penuh suka. Menjalankan sholat subuh dengan khusyuk. Dan menghabiskan waktu bersama. Mengurus ayahku, menyerahkan resep obat, menunggu panggilan, menemani ayahku. Dan karna hari ini ayah sudah bisa pulang, tak mungkin dia ikut pulang ke rumahku.
Saat waktu menunjukkan pukul 12.30, pacarku pamit pada ayah. Dia cium tangan ayahku, semoga cepat sembuh ya om..
iya, terimakasih, salam untuk keluargamu ya..
Aku menikmati backstreet ini, menikmati jauhnya jarak yang memisahkan kami, menikmati sedikitnya waktu yang bisa kami lalui bersama, aku menikmatinya karna aku mencintainya. Sangat mencintainya!
Terima kasih kekasihku, terima kasih telah selalu ada untukku. Maafkan aku yang tak bisa setiap hari bersamamu. Aku sayang kamu!
  
Bi, kamu selalu kasih apa yang aku butuhkan, bukan apa yang aku inginkan.

Djogjaaa !!

Minggu, 29 Januari 2012

oke, kali ini mbak dettak mau sedikit berbagi indahnya MINGGU TENANG :)
hahai, lebai sih. Tapi coba deh lihat beberapa dokumentasi hidupku !












TI-SPSS

Kamis, 19 Januari 2012


Pengantar SPSS
SPSS adalah salah satu program-program bantu statistika. Program-program bantu yang lain adalah MICROSTAT, TSP, dan sebagainya. Statistic sendiri diartikan sebagai kumpulan data yang berwujud angka-angka.
Beberapa menu utama yang penting dalam SPSS adalah sebagai berikut:
1.      File, berisi fasilitas pengelolaan atau manajemen data dan file.
2.      Transform, digunakan untuk memanipulasi data.
3.      Analyze, digunakan untuk menganalisis data.
4.      Graph, digunakan untukmemvisualkan data.
5.      Utilities, digunakan berkaitan dengan utilitas dalam SPSS.

Fungsi SPSS
Salah satu keunggulan SPSS sebagai salah satu software statistik adalah fasilitas transformasi variabelnya yang dapat dilakukan secara mudah seperti program-program spreadsheet lainnya (misalnya Excel).

Variable Independen
(X) variable ini juga desebut variable stimulus, predictor, dan variable bebas. Yaitu variable yang menjai sebab perubahan atau timbulnya variable dependen. Dinamakan variable stimulus karena member stimuli/rangsangan sehingga terjadi akibat dari stimuli tersebut. Dan dikatakan predictor karena variable ini dapat digunakan untuk memprediksi variable akibat.

Variable Dependen
(Y) atau variable output, criteria, konsekuen, dan variable terikat yaitu variable yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variable bebas. Misalnya perbedaan pengetahuan politik (Y) berdasarkan tingkat pendidikan (X).

Uji Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinal. Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada analisis regresi linear.

Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.

Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Uji Z
Uji Z sama halnya dengan Uji T, namun Uji Z digunakan jika ragam (variance) populasi diketahui.

Populasi
Populasi menunjuk sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.
Populasi dapat terbatas dan dapat pula tidak terbatas (tak terhingga). Populasi tak terhingga disebut jugapopulasi teorik atau populasi statistik.

Sampel
Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil darisuatu populasi dan diteliti secara rinci. Informasi yang diperoleh kemudian diterapkan pada keseluruhan populasi. Jadi, sampel adalah semacam miniature (mikrokosmos) dari populasinya. Meskipun demikian, sampel tidak selalu menggambarkan populasi secara sempurna. Selalu saja ada distorsi, walaupunsampel tersebut telah diupayakan untuk ditentukan atau diambil sesistematis mungkin. Untuk meminimisasi distorsi, maka sampel harus benar-benar  mewakili populasi asalnya.
                                    

PKn


MAKALAH
KETAHANAN NASIONAL DI INDONESIA








OLEH :

DETTA OKTAVIANTI
NUR KHOLIDAH
NUR ADHIMAH
NUR YUSRANI
SITI JULAIFAH
ISTI QOMARIYATUN
SURYATUL UMMAH
YENI EKA ANDASARI
RIFKAH ZUNIA
M.MUZAKI AL FIRDAUS
YUDA JATI PRAWIRA
DRAJAD FERDINAN R
FATHUR ROJAQ

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
Jl. Veteran No. 53 A Lamongan
Telp. (0322) 324706. Fax. (0322) 316221

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah – Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Ketahanan Nasional di Indonesia.
Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
 Terselesaikannya Makalah ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Joejoen Tjahjani, SH, MH selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
2.      Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen.
3.      Semua pihak yang telah membantu dalam terselesaikannya makalah ini.
     
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, oleh karena itu penulis sadar dalam penyusunan makalah yang ini banyak terdapat kekurangan. Dengan kerendah hatian, penulis bersedia menerima kritik dan saran.

Namun demikian, penulis berharap Makalah ini dapat bermanfaat, Khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca semuanya.






Lamongan, 25 Januari 2012



Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai.

BAB II
PEMBAHASAN

1.1  Ketahanan Nasional
A.     Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
            Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Tannas berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan Negara untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Dalam pengertian tersebut, Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan.
a)      Aspek Ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
b)      Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya.
c)      Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia.
d)      Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
e)      Aspek Ideologi
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa Indonesia. Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.

B.     Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
            Ketahanan Nasional (Tannas) Indunesia konsepsi pengebangan kekuatan nasional melalui pengatuarn dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantaran. Dengan kata lain, Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan ke­kuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa da­lam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Se­dangkan keamanan adalah kemampuan bangsa untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dalam negeri.

C.     Hakikat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
            Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembang-kan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
            Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah peraturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seim-bang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

1.2  Beberapa Ancaman Dalam dan Luar Negeri
      Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adadnya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Berbagai pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI Permesta dan juga gerakan sparatis di Timor- Timur yang pernah menyatakan dirinya berintegrasi dengan Indonesia, meskipun akhirnya kenyataan politik menyebabkan lepasnya kembali daerah tersebut. Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pila beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain. Bangsa Indonesia telah berusaha menghadapi semua ini dengan semangat persatuan dan keutuhan, meskipun demikian gangguan dan ancaman akan terus ada selama perjalanan bangsa, maka diperlukan kondisi dinamis bangsa yang dapat mengantisipasi keadaan apapun terjadi dinegara ini.

1.3  Asas – Asas Ketahanan Nasional
      Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).
a.       Asas kesejahtraan dan keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
b.      Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
c.       Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

1.4  Sifat – Sifat Ketahanan Nasional
      Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan seperti dibawah ini:
Ø      Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain.
Ø      Dinamis
Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
Ø      Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.
Ø      Konsultasi dan kerjasama
Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.

1.5  Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
      Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut
a.       Kedudukan :
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
b.      Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

1.6  Konsepsi Ketahanan Nasional
      Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
Ø      Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
Ø      Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
Ø      Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
Ø      Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
Ø      Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
Ø      Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.


BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.
Ketahanan nasional adalah : kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,serta gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara









DAFTAR PUSTAKA